Kamis, 22 September 2011

BIOLOGISEL


PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

Topik 1                       : Hubungan Struktur dan Fungsi Sel
Tujuan                       : Mengetahui hubungan struktur dan fungsi sel dalam jaringan akar,
  batang dan daun Zea Mays.
Alat / Bahan               :
a)                  Mikroskop
b)                  Silet
c)                  Akar, batang, daun Zea mays
Prosedur        :
1.         Buat irisan penampang melintang dari semua bahan
2.        Amati struktur anatomi ketiga preparat :
a)    Bentuk, susunan, ciri khas dari sel-sel penyusun setiap jaringan pada preparat tersebut (epidermis, parenkim, jaringan pengangkut, jaringan penguat).
b)   Analisis mengenai struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan di atas.
Tugas/ Pertanyaan    :
1)                  Gambar hasil pengamatan anda disertai keterangan gambar
2)                  Analisis hubungan struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan di atas

Tinjauan Teoritis         :

Jagung memiliki nama latin Zea mays. Mungkin nama ini mengingatkan kita pada tepung maizena, dan yang kita ketahui tepung tersebut memang berasal dari jagung. Nama zea mays sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1939. Kata "zea" diambil dari bahasa Yunani yang berarti "padi-padian", sedangkan kata "mays" merupakan kosakata orang Indian yaitu "mahiz" yang merupakan sebuatan untuk jagung bagi orang Indian. Selain nama latinnya kita juga perlu untuk mempelajari Klasifikasi ilmiahnya untuk mempermudah kita mengenali lebih dalam tentang jagung dan jenis-jenisnya yang lain.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan          :Plantae
Divisio             :Angiospermae
Kelas               :Monocotyledon
Ordo                :Poales
Famila             :Poaceae/Gramineae
Genus              :Zea
Spesies            :Zea mays
Jagung memiliki 3 organ vegetatif yang penting yaitu:
A. Akar (radix)
Jagung memiliki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal batang, akar ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk serabut. Akar jagung dapat mencapai kedalaman 8 meter walaupun pada umumnya berada pada kisaran 2 meter. Pada jagung yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu untuk menyokong/menyangga tegaknya tanaman.
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Fungsi Akar
a)      Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b)      Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c)       Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a.       Epidermis
b.      Korteks
c.       Endodermis
d.      Silinder Pusat/Stele
a.      Epidermis
Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak memiliki kutikula. Ciri yang paling khas dari epidermis akar adalah pembentukan rambut akar. Rambut akar merupakan organ yang sangat sesuai untuk mengambil; air dan garam mineral dari dalam tanah. Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b.      Korteks
Pada bagian sebelah dalam epidermis, terdapat korteks yang tersusun atas jaringan parenkima. Bentuk sel korteks relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interselular yang jelas. air dan garam-garam mineral dari rambut akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang interseluler. Perisitiwa ini disebut transportasi ekstravaskular. Sel-sel korteks mengandung makanan cadangan berupa amilum dan substansi lain.
c.       Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap. Bagian sebelah dalam dari korteks terdapat jaringan endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding sel tebal yang mengandung lilin (suberin) dan lignin. Endodermis berada diantara silinder pusat dan korteks. Pada dinding sel-sel endodermis terdapat plasmodesmata. Endodermis merupakan jaringan yang dapat mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem) yang berada di dalam silinder pusat. Endodermis juga berfungsi menyimpan makanan cadangan.

d.      Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
-Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. Silinder pusat menempati bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi jaringan pembuluh primer yang dikelilingi oleh kumpulan sel yang bernama jaringan perisikel. Jaringan tersebut merupakan parenkima. Perisikel bersifat embrionik seperti kambium sehingga disebut juga perikambium dan mampu membentuk cadangan akar (akar sekunder). Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
-Berkas Pembuluh Angkut/Vasis.
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
-Empulur
Empulur merupakan jaringan parenkima yang berada dibagian pusat akar atau batang. Struktur sel akar sangat beragam. Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

B. Batang (caulis)
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari buku-bukunya. Batang jagung termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga. Batang jagung bulat (teres), licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan cara percabangan monopodial. Jagung juga merupakan tumbuhan annual (anuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun. Terdapat juga muatan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
C. Daun (folium)
Daun merupakan organ vegetatif tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis karenadalam jaringan penyusunnya ditemukan jaringan fotosintesis. Daun terdiri dari tiga bagian: kosta, vena, dan lamina. Berkas pengangkut dalam kosta memiliki struktur sama dengan batang tetapi letak xilem dan floemnya terbalik, dan berkas pengangkut dalam kosta lebih besar dibanding berkas pengangkut yang terdapat di vena dan lamina. Daun memiliki epidermis atas dan bawah yang menyelubungi mesofil. Mesofil yang tidak berdeferensiasi umumnya hanya terdiri dari sponsa saja yang mengandung kloroplast. Daun monokotil pada umumnya mesofilnya tidak berdeferensiasi. Daun dikotil pada umumnya berdeferensiasi menjadi palisade dan sponsa. Sel-sel penyusun jaringan palisade tersusun rapatdan kloroplasnya lebih banyak sedang sponsa memiliki banyak ruang antarsel yang kecil-kecil.Tipe-tipe daun dilihat dari struktur anatomi mesofilnya ada tiga, yaitu dorsiventral,isolateral, dan sentris. Tipe daun menurut jumlah stoma pada sisi abaksial dan adaksialnya adatiga yaitu amfistomatik jika stoma berada pada permukaan adaksial dan abaksial dengan jumlahyang hampir sama; hipostomatik jika stomata hanya pada sisi abaksial atau jumlah stoma padasisi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada sisi adaksial; epistomatik jikastomata ditemukan pada sisi adaksial saja atau lebih banyak pada sisi adaksial dibanding dengansisi abaksialnya. Struktur daun dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Adaptasi terhadap lingkungankurang air dilakukan dengan membentuk derivat epidermis tertentu atau mempertebal kutikuladan menambah jumlah lapisan palisade. Tumbuhan yang termasuk Cyperaceae dan Poaceaememiliki sel kipas untuk menggulung daun, mekipun stomatanya faneropor dan lebih banyak terdapat di bagian adakxial.
Jagung memiliki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan upih/pelepah daun (vagina).  Bangun daunnya adalah bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing (acutus), batang daunnya seperti memeluk batang, tepi daun rata (integer), permukaan daun ada yang licin (leavis) dan ada yang berambut. Berdasarkan susunan tulang daunnya jagung termasuk bertulang sejajar atau lurus (rectinervis). Stomata pada daun memiliki bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Hasil Percobaan dan Pengamatan   :



Penampang melintang Akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40x 10
Xilem
Endodermis
Perisikel
Parenkim empulur
floem












Pada gambar diatas merupakan bagian silinder pusat.
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Fungsi dari epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan dalam, Epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung,

Penampang melintang batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10










letak jaringan pengangkut tersebar. Jenis dari jaringan pengangkutnya yaitu tipe kolateral tertutup, dimana antara xylem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya kambium.
Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar
            Selain terdapat parenkim, dalam pengamatan  pada bagian batang juga terdapat kolenkim angular (kolenkim sudut): penebalan dinding sel terdapat pada suddut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Adanya jaringan penangkut makanya tumbuhan dapat berdiri tegak dan batangnya keras.
Gambar Jaringan Pengangkut
epidermis
kolenkim
Parenkim
Jaringan pengangkut
Kolenkim angular


















Berikut ini merupakan gambar sel pada penampang melintang batang jagung.  Dimana pada batang jagung, letak jaringan pengangkut tersebar. Jenis dari jaringan pengangkutnya yaitu tipe kolateral tertutup.
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil. Epidermis tanaman Monokotil memiliki dinding sel yang tebal. Dibagian dalam epidermis batang monokotil, terdapat jaringan tipis, yakni jaringan sklerenkima yang merupakan kulit batang. Jaringan skelerenkima  berperan memperkuat dan melindungi batang monokotil.
Ikatan pembuluh menyebar pada seluruh batang monokotil tetapi yang paling banyak terdapat didaerah mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan dengan xilem dan dikelilingi oleh seludang sklerenkima.
Pada monokotil, tidak terdapat kambium sehingga pertumbuhan yang terjadi hanya memanjang. Pembesaran batang sangat terbatas. Hal ini disebabkan pembesaran batang terjadi melalui pembentukan rongga oksigen. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.



Penampang melintang daun jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10
Epidermis  bawah
Jaringan pengangkut
floem
Sel kipas
Xylem
Sel kipas











Keterangan: sel kipas terdapat di epidermis bagian atas. Tipe daun isobilateral.



Note: Pada daun tumbuhan anggota rumput-rumputan, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.

Kesimpulan:
            Fungsi dari suatu bagian sel atau jaringan dapat di indikasikan dari struktur sel/ jaringan pada suatu organ tersebut.
            Setiap dari organ tumbuhan mempunyai struktur yang berbeda- beda, yang akan memberikan fungsi yang berbeda pula. Misal: Pada organ akar dan dan batang, tidak di jumpai jaringan mesofil yang banyak mengandung klorooplas yang berfungsi untuk fotosintesis karena organ utama yang melakukan fotosintesis yaitu daun. Kemudian setiap organ mempunyai jaringan pengangkut, yang berfungsi untuk mengedarkan air, garam mineral, dan hasil asimilasi.




Topik 2      : Komponen sel
Tujuan      : Mengamati komponen sel baik komponen yang hidup atau yang tidak hidup dalam sebuah sel
Alat / Bahan   :
a)                  Mikroskop
b)                  Silet
c)                  Umbi kentang, batang bayam, daun bunga pukul empat
Prosedur        :
1)                  Buat irisan penampang melintang pada semua bahan
2)                  Amati beberapa buah sel pada setiap jaringan penyusun organ tumbuhan
3)                  Amati komponen-komponen sel yang terlihat dengan mikroskop yang ada
Tugas/ Pertanyaan    :
1)                  Gambar beberapa buah sel pada setiap jaringan, beri keterangan
2)                  Tuliskan komponen-komponen yang termasuk bagian yang hidup dan yang mati (dari komponen yang terlihat dalam pengamatan)
3)                  Mengapa komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup atau mati
4)                  Buat peta konsep dari bagian-bagian sel sampai tingkat molekuler (tinjauan teoritis)



Tinjauan Teoritis:
Kehidupan kita dimulai dari yang terkecil. Begitu juga seperti pada tubuh makluk hidup. Setiap makhluk hidup terdiri dari susunan yang memiliki ukuran yang terkecil, yang kemudian akan membentuk suatu koloni atau kumpulan yang saling berkaitan dan bekerja sama. Sehingga suatu organisme atau makhluk hidup yang kompleks memiliki suatu organisasi kehidupan. Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai dan membentuk suatu sistem organ. Selanjutnya beberapa sistem sistem organ membentuk suatu organisme yang berupa tumbuhan atau hewan. Antara sistem organ yang terdapat makhluk hidup bekerja saling berkaitan.
Adapun gambaran organisasi kehidupan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.1 Gambaran suatu organisasi kehidupan.
Sel merupakan unit struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup. Semua makhluk hidup tersusun atas sel.  Banyak teori yang mengemukakan mengenai perkembangan dan penemuan sel. Teori pertama muncul pada abad ke17 oleh Robert Hooke yang sedang mengamati ruangan-ruangan kecil pada sayatan gabus. Selanjutnya pada tahun 1674 Leeuwenhock menemukan sel-sel tunggal yang bebas. Dua abad kemudian banyak muncul penelitian yang dilakukan oleh ahli botani dan ahli zoologi pada jaringan hewan dan tumbuhan yang semakin menguatkan penemuan Hooke, dan menyatakan bahwa semua organism tersusun atas sel. Pada tahun 1831, Brown menemukan inti dan menamakan isi sel sebagai  protoplasma.  Teori  selanjutnya  semakin berkembang  pesat  setelah penemuan Virchow pada tahun 1855 yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya. Pada akhir abad ke 19 diketahui bahwa pada pembentukan gamet terjadi pembelahan reduksi, sehingga jumlah kromosom pada satu macam spesies selalu konstan dari generasi ke generasi selanjutnya.









PROTOPLASMA
A. Komponen Protoplasma
1.      Sitoplasma
adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini :
1).Mitokondria berfungsi dalam proses oksidasi.
2).Plastida, di dalamnya terkandung klorofil, berfungsi dalam fotosintesis.
3).Vakuola,berfungsi menyimpan zat makanan
4).Ribosom,sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein
5). Retikulum endoplasma, dibedakan menjadi dua :
a). Retikulum Endoplasma Kasar, sebagai tempat melekatnya ribosom.
b). Retikulum Endoplasma Halus
6).Badan Golgi, berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
7). Lisosom, berperan dalam proses matinya sel-sel.
8). Sentrosom adalah Organel sel yang berfungsi aktif pada pdmbelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromosom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentriol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika [[sentriol anak] yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
            2. Nukleus
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Pada satu sel umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun demikian, beberapa jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu memiliki lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang saling mengganti atau saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua inti sel: makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.
B.     Komponen Non Protoplasmik
Komponen non protoplasmik (benda-benda ergastik) Dapat dibedakan 2 macam : bersifat padat dan cair. Yang bersifat cair biasanya disimpan dalam vakuola sel. VAKUOLA menempati lebih dari 90% volume sel-sel dewasa pada tumbuhan. Vakuola adalah bagian ruangan dalam sel berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas. Cairan berisi berbagai macam bahan organik dan anorganik. Misal : gula, protein, lemak, tanin, pigmen, Ca-ox, dan lain-lain. Pada sel hidup dapat berwarna/tidak. Sel-sel meristem banyak vakuola dan kecil-kecil pertumbuhan dan deferensiasi sel vakuola melebar dan bersatu.

Hasil Pengamatan:
1.      Penampang Melintang Umbi Kentang
Dengan perbesaran 40 x 10










Menurut Sharma (2002), kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki sistematika sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospemae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberesum L.
Akar memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang bisa menembus sampai kedalaman 45 cm. Sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar berwarna keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini ada akar yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi (stolon) dan akhirnya menjadi umbi.
Umbi terbentuk dari ujung stolon yang membengkak. Pada bagian ujung umbi terdapat banyak mata yang bersisik, sedangkan pada bagian pangkalnya atau tangkai umbi tidak ada matanya. Mata umbi tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Satu mata umbi bisa menghasilkan satu batang utama atau lebih.
Pada anatomi buah kentang terdapat vakuola, plastida, dan amiloplas. Vakuola  berisi antara lain garam-garam organik, glikosida, alkaloid , enzim, butir-butir pati. Dalam buah kentang, amilum terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum). Amiloplas merupakan bagian dari jenis Plastida yang disebut lekoplas. Lekoplas merupakan plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang disebut hilum. Hilum pada kentang  terletak di pinggir(eksentrik).
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf.Amilum setengah majemuk diadelf  adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela bersama.

Komponen yang hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
o    Inti sel
o    Leukoplas  (Amiloplas)
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup karena inti sel dan leukoplas terdapat dalam sitoplasma, dan menjalani fungsi dari bagian- bagian hidup. Seperti inti sel berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan.
            Namun komponen protooplasmik lainnya sepeti reticulum endoplasma, mitokondria, ribosom, tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop majemuk (cahaya).
Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
o    Butir amilum
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida  Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang mati karena pada butir amilum merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana pada komponen non protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan (nitrogen, lemak, dan minyak), sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa.
Pengamatan terhadap Kristal Kalsium Oksalat Rafida pada Mirabilis jalapa dengan perbesaran 40 x 10











Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Nyctaginaceae
Marga : Mirabilis
Jenis : Mirabilis jalapa L.
Sayatan melintang Mirabilis jalapa, dapat dilihat komponen protoplasmic di bagian parenkim korteks (parenkim floem dan xilem) terdapat Kristal kalsium oksalat berbentuk rapida. Namun dari gambar yang ada, Kristal kalsium oksalatnya sudah keluar dari parenkim korteksnya.

Komponen yang hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
o    Inti sel
o    Kloroplas
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup karena inti sel dan kloroplas terdapat dalam sitoplasma, dan menjalani fungsi dari bagian- bagian hidup. Seperti inti sel berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan kloroplas yang terdapat pada mesofil daun berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan zat makanan untuk tumbuhan.

Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
o    Kristal kalsium oksalat tipe rafida
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang mati karena pada Kristal kalsium oksalat tipe rafida merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana pada komponen  non protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan (nitrogen, lemak, dan minyak), sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa. Kristal kalsium oksalat tipe rafida Merupakan komponen protoplasmic berbentuk padat




 














3 komentar:

  1. How to play coin casino with real money - Casinoworld
    A coin casino is a gambling activity that requires skill and luck to 샌즈카지노 be present in all 제왕 카지노 games. This means 인카지노 that players can play coins and other

    BalasHapus